PERTEMUAN 2 KOMJAR, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA & SIMBOL-SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
K3 in LAB Komputer
Komputer merupakan perangkat teknologi komunikasi dan informasi yang sering digunakan dewasa ini, karena komputer dapat melakukan hampir semua hal yang berhubungan dengan Teknologi komunikasi dan informasi.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari efek negatif dari bekerja dengan komputer adalah :
Mengatur posisi tubuh :
Mengatur Posisi Komputer
Posisi Monitor :
monitor harus diletakkan di tempat yang tidak memantulkan cahaya lainletakkan monitor lebih rendah dari garis horizontal mata aturlah cahaya monitor (contrast/brightness) agar tidak terlalu gelap dan terangsering-seringlah mengedipkan mata (minimal 5 detik setiap 10 menit), apabila mata terasa lelah pijitlah mata secara perlahan dan alihkan pandangan anda ke tampat lain
Posisi Keyboard : letakkan kerboar di tempat yang mudah dijangkau, jangan terlalu jauh dan terlalu dekat, jangan sampai posisi keyboard membuat anda harus membungkuk atau menegadah
Posisi Mouse : sama seperti keyboard, posisi mouse jangan terlalu jauh dan terlalu dekat, usahakan posisi mouse dan keyboar sejajar
Posisi Meja dan Kursi : Meja dan kursi harus berada dalam posisi yang membuat kita nyaman agar tidak membuat otot kita tegang atau kelelahan, kursi usahakan yang mempunyai busa dan mampunyai sandaran yang nyaman. Tinggi meja yang baik adalah 55-75 cm
Menghubungkan Perangkat, Menghidupkan, dan Mematikan Komputer
Langkah-langkah menghubungkan perangkat komputer :
Hubungkan kabel mouse dan keyboard ke colokan yang sesuai di chasis/ CPU, biasanya ujung kabel berwarna, sesuaikan dengan warnanya.Pasang kabel monitor, kabel monitor terdiri dari 2, kabel daya dan kabel dataHubungkan perangkat lain jika ada (printer, speaker, LAN)Hubungkan kabel power pada chasis/CPU ke stabilizerHubungkan kabel stabilizer ke listrik, dan hidupkan.
Cara Menghidupkan Komputer yang benar
Hidupkan stabilizerTekan tombol power pada CPU, tunggu sampai komputer selesai bootingBila komputer meminta user nam & password masukkan , bila tidak klik salah satuBila desktop sudah tampil dan piter mouse sudah muncul sebagai panah berarti kita sudah mulai bisa bekerja
Cara mematikan komputer yang benar :
Akhiri semua program yang dijalankanGerakkan pointer mouse ke atas tombol [start], kemudian KlikKlik [Turn Off] dibagian bawah menu yang tampilKemudian muncul kotak dialog Turn Off Computer, lalu klik tombol [Turn Off]Tunggu sampai komputer benar-benar matiLalu matikan Stabilizer.
Standar k3
Keselamatan dan Kesegahatan Kerja dibuat dengan tujuan:
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktifitas nasional.
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien.
Kecelakaan
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan
karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaanbagi yang mengalaminya. Oleh
karena itu, sabotase atau kriminal merupakan tindakan diluar lingkup kecelakaan yang sebenarnya.
Kerugian akibat kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan 5 kerugian (5K):
Kerusakan
Kekacauan organisasi
Keluhan dan kesedihan
Kelainan dan cacat
Kematian
Klasifikasi Kecelakaan, Menurut jenis kecelakaan:
Terjatuh
Tertimpa benda jatuh
Tertumbuk atau terkena benda lain kecuali benda jatuh
Terjepit oleh bende
Gerakan yang melebihi kemampuan Pengaruh suhu tinggi
Terkena sengatan arus listrik
Tersambar petir
Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
Terkena radiasi, dan lain-lain
2. Menurut sumber atau penyebab kecelakaan
a. Dari mesin: pembangkit tenaga, mesin-mesin penyalur, pengerjaan logam, mesin pertanian,
pertambangan, dan lainlain.
b. Alat angkut dan alat angkat: kreta, mobil, pesawat terbang, kapal laut, crane, dan sebagainya.
c. Alat lain: bejana bertekanan, instalasi dan peralatan listrik, dan sebagainya.
d. Bahan/zat berbahaya dan radiasi: bahan peledak, radiasi sinar UV, radiasi nuklir, debu dan gas
beracun, dan sebagainya.
e. Lingkungan kerja: di dalam/ di luar gedung, di bawah tanah
3. Menurut sifat luka atau kelainan
Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar, keracunan mendadak, akibat cuaca, dan sebagainya.
Dari hasil penelitian, sebagian besar kecelakaan (80%-85%) disebabkan oleh kelalaian manusia..
Kesalahan tersebut bisa disebabkan oleh perencana, pekerja, teknisi pemeliharaan & perbaikan mesin
atau alat lainnya, instalatir listrik, dan bisa juga disebabkan oleh pengguna.
1. 2. Keselamatan Kerja Berdasarkan OSHA
Tujuan utama dibentuknya organisasi keselamatan kerja ialah untuk mengurangi tingkat kecelakaan,
sakit, cacat dan kematian akibat kerja, dengan lingkungan kerja yang bersih, sehat, aman dan nyaman.
Organisasi bisa dibentuk di tingkat pemerintah, perusahaan atau oleh kelompok atau serikat pekerja. Di
Amerika Serikat, organisasi keselamatan kerja bagi pekerja swasta dibentuk dibawah Departemen
tenaga kerja dan disebut OSHA (Occupational Safety and Health Administration).
OSHA membuat peraturan-peraturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Diagram
organisasi OSHA dapat dilihat pada Gambar 1.20. Organisasi ini terdiri dari 4 bagian:
1. Bagian Perencanaan
2. Bagian Operasi
3. Bagian Logistik
4. Bagian keuangan
.
Personil organisasi bisa terdiri dari pemerintah, kepolisian, dokter, psikolog, tenaga ahli teknik, ahli jiwa,
dan sebagainya. Di Indonesia, organisasi pemerintah yang menangani masalah keselamatan kerja di
tingkat pusat dibentuk dibawah Direktorat Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Disamping itu, organisasi semacam ini juga dibentuk di perusahaan-perusahaan, dan ikatan ahli tertentu.
1. 3. identifikasi Gejala Kejutan Listrik (Electric Shock)
Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder.
Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya
sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan (Gambar 1.1).
Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung.
Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer. Contoh bahaya
sekunder antara lain adalah tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh
Bahaya Listrik bagi Manusia
Dampak sengatan listrik bagi manusia
Dampak sengatan listrik antara lain adalah:
Gagal kerja jantung (Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut jantung atau denyutan yang
sangat lemah sehingga tidak mampu mensirkulasikan darah dengan baik. Untuk mengembalikannya
perlu bantuan dari luar;
Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation) yang dialami oleh paru-paru
Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang mengalir di dalam tubuh,
Terbakar akibat efek panas dari listrik
.
Tiga faktor penentu tingkat bahaya listrik
Ada tiga faktor yang menentukan tingkat bahaya listrik bagi manusia, yaitu tegangan (V), arus (I) dan
tahanan (R).
Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi antara satu dan lainnya yang ditunjukkan dalam hukum
Ohm, pada Gambar 1.3. Tegangan (V) dalam satuan volt (V) merupakan tegangan sistem jaringan
listrik atau sistem tegangan pada peralatan. Arus (I) dalam satuan ampere (A) atau mili amper (mA)
adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan (R) dalam satuan Ohm, kilo Ohm atau mega
Ohm adalah nilai tahanan atau resistansi total saluran yang tersambung pada sumber tegangan listrik.
Sehingga berlaku:
Ru1 = Tahanan penghantar
RKi = Tahanan tubuh
Ru2 = Tahanan penghantar
Rk = Tahanan total
Rk =Ru1 + RKi + Ru2
Bila dalam hal ini, titik perhatiannya pada unsur manusia, maka selain kabel (penghantar), sistem
pentanahan, dan bagian dari peralatan lain, tubuh kita termasuk bagian dari tahanan rangkaian tersebut
(Gambar 1.4).
Tingkat bahaya listrik bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan oleh tinggi rendah arus listrik yang
mengalir ke dalam tubuh kita. Sedangkan kuantitas arus akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan
tubuh manusia serta tahanan lain yang menjadi bagian dari saluran. Berarti peristiwa bahaya
listrik berawal dari sistem tegangan yang digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggi sistem
tegangan yang digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya. Jaringan listrik tegangan rendah di
Indonesia mempunyai tegangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.5. dan sistem tegangan yang
digunakan di Indonesia adalah: fasa-tunggal 220 V, dan fasa-tiga 220/380 V dengan
frekuensi 50 Hz.
Sistem tegangan ini sungguh sangat berbahaya bagi keselamatan manusia.
Proses TerjadinyaSengatan Listrik
Ada dua cara listrik bisa menyengat tubuh kita, yaitu melalui sentuhan langsung dan tidak langsung.
Bahaya sentuhan langsung merupakan akibat dari anggota tubuh bersentuhan langsung dengan bagian
yang bertegangan sedangkan bahaya sentuhan tidak langsung merupakan akibat dari adanya
tegangan liar yang terhubung ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam (bukan bagian yang
bertegangan) sehingga bila tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik. Gambar 1.6 memberikan
ilustrasi tentang kedua bahaya ini.
1.3.4 Tiga faktor penentu keseriusan akibat sengatan listrik
Ada tiga faktor yang menentukan keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia, yaitu:
1. besar arus,
2. lintasanaliran,
3. lama sengatan pada tubuh.
Besar arus listrik Besar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan
tubuh. Tegangan tergantung sistem tegangan yang digunakan (Gambar 1.5), sedangkan tahanan tubuh
manusia bervariasi tergantung pada jenis, kelembaban/moistur kulit dan faktor-faktor lain seperti ukuran
tubuh, berat badan, dan lain sebagainya.
Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 k (kulit kering) sampai 100 (kulit basah).
Tahanan dalam (internal) tubuh sendiri antara 100– 500 .
Contoh:
Jika tegangan sistem yang digunakan adalah 220 V, berapakah kemungkinan arus yang mengalir ke
dalam tubuh manusia?
Kondisi terjelek: – Tahanan tubuh adalah tahanan kontak kulit di tambah tahanan internal tubuh,
(Rk)=100 +100 = 200
– Arus yang mengalir ke tubuh: I = V/R = 220 V/200 = 1,1 A
Kondisi terbaik: – Tahanan Tubuh Rk= 1000 k
– I = 220 V/1000 k = 0,22 mA.
Lintasan aliran arus dalam tubuh
Lintasan arus listrik dalam tubuh juga akan sangat menentukan tingkat akibat sengatan listrik. Lintasan
yang sangatberbahaya adalah yang melewati jantung, dan pusat saraf (otak). Untuk menghindari
kemungkinan terburuk adalah apabila kita bekerja pada sistem kelistrikan, khususnya yang bersifat
ONLINE adalah sebagai berikut:
gunakan topi isolasi untuk menghindari kepala dari sentuhanlistrik,
gunakan sepatu yang berisolasi baik agar kalau terjadi hubungan listrik dari anggota tubuh yang lain
tidak mengalir ke kaki agar jantung tidak dilalui arus listrik,
gunakan sarung tangan isolasi minimal untuk satu tangan untuk menghindari lintasan aliran ke jantung
bila terjadi sentuhan listrik melalui kedua tangan. Bila tidak, satu tangan untuk bekerja sedangkan tangan
yang satunya dimasukkan ke dalam saku.
Lama waktu sengatan
Lama waktu sengatan listrik ternyata sangat menentukan kefatalan akibat sengatan listrik. Penemuan
faktor ini menjadi petunjuk yang sangat berharga bagi pengembangan teknologi proteksi dan
keselamatan listrik. Semakin lama waktu tubuh dalam sengatan semakin fatal pengaruh yang
diakibatkannya.
Oleh karena itu, yang menjadi ekspektasi dalam pengembangan teknologi adalah bagaimana bisa
membatasi sengatan agar dalam waktu sependek mungkin. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang
pengaruh besar dan lama waktu arus sengatan terhadap tubuh gambar ini diperlihatkan bagaimana pengaruh sengatan listrik terhadap tubuh, khususnya yang terkait
dengan dua faktor, yaitu besar dan lama arus listrik mengalir dalam tubuh.
Arus sengatan pada:
daerah 1 (sampai 0,5 mA) merupakan daerah aman dan belum terasakan oleh tubuh (arus mulai terasa
1-8 mA).
Daerah 2, merupakan daerah yang masih aman walaupun sudah memberikan dampak rasa pada tubuh
dari ringan sampai sedang walaupun masih belum menyebabkan gangguan kesehatan.
Daerah 3 sudah berbahaya bagi manusia karena akan menimbulkan kejang-kejang/kontraksi otot dan
paruparu sehingga menimbulkan gangguan pernafasan.
Daerah 4 merupakan daerah yang sangat memungkinkan menimbulkan kematian si penderita.
Dalam gambar tersebut juga ditunjukkan karakteristik salah satu pengaman terhadap bahaya sengatan
listrik, di mana ada batasan kurang dari 30 mA dan waktu kurang dari 25 ms. Ini akan dibahas lebih lanjut
pada bagian proteksi.
Kondisi-kondisi berbahaya
Banyak penyebab bahaya listrik yang ada dan terjadi di sekitar kita, di antaranya adalah isolasi kabel
rusak, bagian penghantar terbuka, sambungan terminal yang tidak kencang Isolasi kabel yang rusak
merupakan akibat dari sudah terlalu tuanya kabel dipakai atau karena sebab-sebab lain (teriris, terpuntir,
tergencet oleh benda berat dll), sehingga ada bagian yang terbuka dan kelihatan penghantarnya atau
bahkan ada serabut hantaran yang menjuntai. Ini akan sangat berbahaya bagi yang secara tidak sengaja
menyentuhnya atau bila terkena ceceran air atau kotoran-kotoran lain bisa menimbulkan kebakaran.
Penghantar yang terbuka biasa terjadi pada daerah titik-titik sambungan terminal dan akan sangat
membahayakan bagi yang bekerja pada daerah tersebut, khususnya dari bahaya sentuhan langsung.
Sambungan listrik yang kendor atau tidak kencang, walaupun biasanya tidak membahayakan terhadap
sentuhan, namun akan menimbulkan efek pengelasan bila terjadi gerakan atau goyangan
sedikit. Ini kalau dibiarkan akan merusak bagian sambungan dan sangat memungkinkan menimbulkan
potensi kebakaran.
a). Perencanaan
Keselamatan kerja hendaknya sudah diperhitungkan sejak tahap perencanaan berdirinya organisasi
(sekolah, kantor, industri, perusahaan). Hal-hal yang perlu diperhitungkan antara lain: lokasi, fasilitas
penyimpanan, tempat pengolahan, pembuangan limbah, penerangan, dan sebagainya.
b) Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur.
• Menempatkan barang-barang ditempat yang semestinya, tidak menempatkan barang di tempat yang
digunakan untuk lalu-lintas orang dan jalur-jalur yang digunakan untuk penyelamatan kondisi darurat.
• Menjaga kebersihan lingkungan dari barang/bahan berbahaya, misalnya hindari tumpahan oli pada
lantai atau jalur lalulintas pejalan kaki.
c). Pakaian Kerja
• Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju sobek, kunci/ gelang berantai, jika
anda bekerja dengan barang-barang yang berputar atau mesin-mesin yang bergerak misalnya mesin
penggilingan, mesin pintal, dan sebagainya • Hindari pakaian dari bahan seluloid jika anda bekerja
dengan bahan-bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar. • Hindari membawa atau menyimpan
di kantong baju barang-barang yang runcing, benda tajam, bahan yang mudah meledak,dan atau cairan
yang mudah terbakar.
d). Peralatan Perlindungan Diri
1. Kacamata. Gunakan kacamata yang sesuai dengan pekerjaan yang anda tangani, misalnya untuk
pekerjaan las diperlukan kacamata dengan kaca yang dapat menyaring sinar las; kacamata renang
digunakan untuk melindungi mata dari air dan zatzat berbahaya yang terkandung di dalam air.
2. Sepatu. Gunakan sepatu yang dapat melindungi kaki dari beban berat yang menimpa kaki, paku atau
benda tajam lain, logam, benda pijar dan asam yang mungkin terinjak. Sepatu untuk pekerja listrik harus
berbahan non-konduktor, tanpa paku logam.
3. Sarung tangan. Gunakan sarung tangan yang tidak menghalangi gerak jari dan tangan. Pilih sarung
tangan dengan bahan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditangani, misalnya sarung tangan untuk
melindungi diri dari tusukan atau sayatan, bahan kimia berbahaya, panas, sengatan listrik, atau radiasi
tentu berbeda bahannya.
4. Helm pengaman. Gunakan topi yang dapat melindungi kepala dari tertimpa benda jatuh atau benda
lain yang bergerak, tetapi tetap ringan.
5. Alat perlindungan telinga untuk melindungi pekerja dari kebisingan, benda bergerak, percikan bahan
berbahaya.
6. Alat perlindungan paru-paru, untuk melindungi pekerja dari bahaya polusi udara, gas beracun, atau
kemungkinan dari kekurangan oksigen.
7. Alat perlindungan lainnya, seperti tali pengaman untuk melindungi pekerja dari kemungkinan terjatuh
1. 5. Alat Dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran
a). Penaggulangan Kebakaran
• Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat-tempat yang mengandung bahan
yang mudah terbakar, misalnya di SPBU, di lingkungan hutan, di tempat penyimpanan bahan kimia,
dan sebagainya.
• Hilangkan sumber-sumber menyala ditempat terbuka, seperti rokok yang menyala, nyala api,
logam pijar di dekat bejana yang masih mengandung bahan yang mudah meledak, listrik statis yang
bisa menimbulkan percikan bunga api, gesekan benda yang akan menimbulkan panas dan percikan
bunga api.
• Hindari awan debu yang mudah meledak dengan membangun pabrik bebas debu, pemasangan
ventilasi yang baik, sehingga aliran debu bisa keluar dengan baik, menjaga lingkungan industri tetap
bersih.
SIMBOL DAN TANDA BAHAYA
Kumpulan rambu-rambu K3 : rambu-rambu peringatan bahaya K3 di tempat kerja yang bermanfaat sebagai manajemen visual di tempat kerja.
Pentingnya Penerapan K3LH
K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup) adalah Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau instansi lain yang memiliki banyak pekerja atau karyawan. Atau definisi k3LH yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan agar karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat secara aman dalam produksinya
K3LH merupakan hal penting dalam membangun industri. Pertumbuhan dan pembangunan industri banyak menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat kerja, dan dampak lingkungan dari adanya industri.
Manfaat dan Tujuan K3LH :
Dengan program K3LH, pekerja dan perusahaan bisa menikmati manfaatnya. Perusahaan akan menjadi lebih bermutu dan sistematis untuk berkembang lebih cepat, dan pekerja menjadi lebih aman, lebih sehat dan nyaman. Jika kenyamanan dalam bekerja bisa terwujud, akan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara para pekerja dan perusahaan tempat mereka bekerja sehingga menghasilkan produk yang maksimal sesuai misi perusahaan.
Tujuan k3LH yaitu:
• Melindungi tenaga kerja/karyawan atas hak keselamatannya, ketika melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup maupun meningkatkan produksi dan produtivitas nasional.
• Memeliharan sumber produksi, agar bisa digunakan secara aman dan juga efisien.
• Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
Agar industri bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat dan baik, maka sistem kerja di setiap industri harus diatur dan dirancang dengan memperhatikan K3LH dan para pekerja. Karena setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memeroleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
3 Alasan Utama Mengapa Suatu Perusahaan Melaksanakan K3LH yaitu, diwajibkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja, Sebahgai Hak asasi manusia, dan Mengurangi beban ekonomi para pekerja
Keuntungan dari penerapan K3LH adalah terciptanya hasil kerja yang optimal, karena suasana kerja yang nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak dan lebih bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi. Perusahaan yang menerapkan program K3LH biasanya mengaplikasikan K3LH di lingkungan perusahaan.
Cara menerapkan K3LH, diantaranya :
• Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety shoes) dan mewajibkan seragam dan sepatu keselamatan tersebut untuk dipakai oleh semua pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan.
• Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan perusahaan. Maksud dari atribut K3LH ini adalah menghindari bahaya atau kesalahan yang bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah memperhatikan kebersihan di lingkungan perusahaan, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan bersih.
• Memisahkan sampah organik (contoh : sampah dari tumbuhan dan kertas) dan bukan organik (contoh : sampah dari plastik).
• Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan mengupayakan para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH supaya para pekerja memahami pengertian K3LH dan menerapkannya.
Sumber : http://herihidayanto28.blogspot.com/2018/08/k3-laboratorium-komputer.html
http://feruzzy.blogspot.com/2017/08/simbol-simbol-k3lh.html