Minggu, 23 Agustus 2020

PERTEMUAN 2 KOMJAR, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA & SIMBOL-SIMBOL DAN TANDA BAHAYA

 Setelah anda membaca  artikel ini ISI ABSEN DAN QUIZ Ya.. 



  1. K3 in LAB Komputer



Komputer merupakan perangkat teknologi komunikasi dan informasi yang sering digunakan dewasa ini, karena komputer dapat melakukan hampir semua hal yang berhubungan dengan Teknologi komunikasi dan informasi.


Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari efek negatif dari bekerja dengan komputer adalah :

Mengatur posisi tubuh :

Mengatur Posisi Komputer

Posisi Monitor :

monitor harus diletakkan di tempat yang tidak memantulkan cahaya lainletakkan monitor lebih rendah dari garis horizontal mata aturlah cahaya monitor (contrast/brightness) agar tidak terlalu gelap dan terangsering-seringlah mengedipkan mata (minimal 5 detik setiap 10 menit), apabila mata terasa lelah pijitlah mata secara perlahan dan alihkan pandangan anda ke tampat lain

Posisi Keyboard : letakkan kerboar di tempat yang mudah dijangkau, jangan terlalu jauh dan terlalu dekat, jangan sampai posisi keyboard membuat anda harus membungkuk atau menegadah

Posisi Mouse : sama seperti keyboard, posisi mouse jangan terlalu jauh dan terlalu dekat, usahakan posisi mouse dan keyboar sejajar

Posisi Meja dan Kursi : Meja dan kursi harus berada dalam posisi yang membuat kita nyaman agar tidak membuat otot kita tegang atau kelelahan, kursi usahakan yang mempunyai busa dan mampunyai sandaran yang nyaman. Tinggi meja yang baik adalah 55-75 cm

 

Menghubungkan Perangkat, Menghidupkan, dan Mematikan Komputer

Langkah-langkah menghubungkan perangkat komputer :

Hubungkan kabel mouse dan keyboard ke colokan yang sesuai di chasis/ CPU, biasanya ujung kabel berwarna, sesuaikan dengan warnanya.Pasang kabel monitor, kabel monitor terdiri dari 2, kabel daya dan kabel dataHubungkan perangkat lain jika ada (printer, speaker, LAN)Hubungkan kabel power pada chasis/CPU ke stabilizerHubungkan kabel stabilizer ke listrik, dan hidupkan.

Cara Menghidupkan Komputer yang benar

Hidupkan stabilizerTekan tombol power pada CPU, tunggu sampai komputer selesai bootingBila komputer meminta user nam & password masukkan , bila tidak klik salah satuBila desktop sudah tampil dan piter mouse sudah muncul sebagai panah berarti kita sudah mulai bisa bekerja

Cara mematikan komputer yang benar :

Akhiri semua program yang dijalankanGerakkan pointer mouse ke atas tombol [start], kemudian KlikKlik [Turn Off] dibagian bawah menu yang tampilKemudian muncul kotak dialog Turn Off Computer, lalu klik tombol [Turn Off]Tunggu sampai komputer benar-benar matiLalu matikan Stabilizer.

 

Standar k3

Keselamatan dan Kesegahatan Kerja dibuat dengan tujuan:

  1. Melindungi  tenaga  kerja  atas  hak  keselamatannya  dalam  melakukan  pekerjaan  untuk

kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktifitas nasional.

  1. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut

  2. Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien.

 

Kecelakaan

Kecelakaan  adalah  kejadian  yang  tidak  terduga  (tidak  ada  unsur  kesengajaan) dan  tidak  diharapkan

karena  mengakibatkan  kerugian,  baik  material  maupun  penderitaanbagi  yang  mengalaminya.  Oleh

karena itu, sabotase atau kriminal merupakan tindakan diluar lingkup kecelakaan yang sebenarnya.

Kerugian akibat kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan 5 kerugian (5K):

  1. Kerusakan

  2. Kekacauan organisasi

  3. Keluhan dan kesedihan

  4. Kelainan dan cacat

  5. Kematian

Klasifikasi Kecelakaan, Menurut jenis kecelakaan:

  1. Terjatuh

  2. Tertimpa benda jatuh

  3. Tertumbuk atau terkena benda lain kecuali benda jatuh

  4. Terjepit oleh bende

  5. Gerakan yang melebihi kemampuan Pengaruh suhu tinggi

  6. Terkena sengatan arus listrik

  7. Tersambar petir

  8. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya

  9. Terkena radiasi, dan lain-lain

 

 

2. Menurut sumber atau penyebab kecelakaan

a.   Dari  mesin:  pembangkit  tenaga,  mesin-mesin  penyalur,  pengerjaan  logam,  mesin  pertanian,

pertambangan, dan lainlain.

b. Alat angkut dan alat angkat: kreta, mobil, pesawat terbang, kapal laut, crane, dan sebagainya.

c.  Alat lain: bejana bertekanan, instalasi dan peralatan listrik, dan sebagainya.

d.  Bahan/zat berbahaya dan radiasi: bahan peledak, radiasi sinar UV, radiasi nuklir, debu dan gas

beracun, dan sebagainya.

e. Lingkungan kerja: di dalam/ di luar gedung, di bawah tanah

 

3. Menurut sifat luka atau kelainan

Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar, keracunan mendadak, akibat cuaca, dan sebagainya.

Dari  hasil  penelitian,  sebagian  besar  kecelakaan  (80%-85%)  disebabkan  oleh  kelalaian  manusia..

Kesalahan  tersebut bisa  disebabkan  oleh  perencana,  pekerja,  teknisi  pemeliharaan  &  perbaikan mesin

atau alat lainnya, instalatir listrik, dan bisa juga disebabkan oleh pengguna.

 

1. 2.  Keselamatan Kerja Berdasarkan OSHA

 

Tujuan  utama  dibentuknya  organisasi  keselamatan  kerja  ialah  untuk mengurangi  tingkat  kecelakaan,

sakit, cacat dan kematian akibat kerja, dengan lingkungan kerja yang bersih, sehat, aman dan nyaman.

Organisasi bisa dibentuk di tingkat pemerintah, perusahaan atau oleh kelompok atau serikat pekerja. Di

Amerika  Serikat,  organisasi  keselamatan  kerja  bagi  pekerja  swasta  dibentuk  dibawah  Departemen

tenaga kerja dan disebut OSHA (Occupational Safety and Health Administration).

 

OSHA membuat peraturan-peraturan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Diagram

organisasi OSHA dapat dilihat pada Gambar 1.20. Organisasi ini terdiri dari 4 bagian:

1.  Bagian Perencanaan

2.  Bagian Operasi

3.  Bagian Logistik

4.  Bagian keuangan

.

Personil organisasi bisa terdiri dari pemerintah, kepolisian, dokter, psikolog, tenaga ahli teknik, ahli jiwa,

dan  sebagainya.  Di Indonesia,  organisasi pemerintah  yang  menangani  masalah  keselamatan  kerja  di

tingkat  pusat  dibentuk  dibawah  Direktorat  Pembinaan  Norma  Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja.

Disamping itu, organisasi semacam ini juga dibentuk di perusahaan-perusahaan, dan ikatan ahli tertentu.

 

1. 3.  identifikasi Gejala Kejutan Listrik (Electric Shock)

Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder.

Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya

sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan (Gambar 1.1).

 

Sedangkan  bahaya  sekunder  adalah  bahaya-bahaya  yang  diakibatkan  listrik  secara  tidak  langsung.

Namun  bukan berarti  bahwa  akibat  yang ditimbulkannya  lebih  ringan  dari yang primer. Contoh  bahaya

sekunder antara lain adalah tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh

 

Bahaya Listrik bagi Manusia

 

Dampak sengatan listrik bagi manusia

Dampak sengatan listrik antara lain adalah:

Gagal  kerja  jantung  (Ventricular Fibrillation),  yaitu  berhentinya  denyut jantung  atau  denyutan  yang

sangat  lemah  sehingga  tidak  mampu  mensirkulasikan  darah  dengan  baik.  Untuk  mengembalikannya

perlu bantuan dari luar;

Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation) yang dialami oleh paru-paru

Kerusakan sel tubuh akibat energi listrik yang mengalir di dalam tubuh,

Terbakar akibat efek panas dari listrik

.

Tiga faktor penentu tingkat bahaya listrik

Ada  tiga  faktor  yang  menentukan  tingkat bahaya  listrik  bagi  manusia,  yaitu tegangan  (V), arus  (I) dan

tahanan (R).

 

Ketiga  faktor  tersebut  saling  mempengaruhi  antara  satu  dan  lainnya  yang  ditunjukkan  dalam  hukum

Ohm, pada Gambar 1.3. Tegangan (V) dalam satuan volt (V) merupakan tegangan sistem jaringan

listrik  atau  sistem  tegangan  pada peralatan.  Arus  (I)  dalam  satuan  ampere (A)  atau  mili  amper  (mA)

adalah arus yang mengalir dalam rangkaian, dan tahanan (R) dalam satuan Ohm, kilo Ohm atau mega

Ohm adalah  nilai tahanan  atau  resistansi  total  saluran yang  tersambung  pada  sumber tegangan  listrik.

Sehingga berlaku:

 

Ru1 = Tahanan penghantar

RKi = Tahanan tubuh

Ru2 = Tahanan penghantar

Rk = Tahanan total

Rk =Ru1 + RKi + Ru2

 

Bila  dalam  hal  ini,  titik  perhatiannya  pada  unsur  manusia,  maka  selain  kabel  (penghantar),  sistem

pentanahan, dan bagian dari peralatan lain, tubuh kita termasuk bagian dari tahanan rangkaian tersebut

(Gambar 1.4).

Tingkat  bahaya  listrik  bagi manusia, salah  satu faktornya  ditentukan  oleh tinggi  rendah  arus  listrik  yang

mengalir ke  dalam  tubuh  kita.  Sedangkan kuantitas  arus  akan  ditentukan  oleh tegangan  dan  tahanan

tubuh manusia serta tahanan lain yang menjadi bagian dari saluran. Berarti peristiwa bahaya

listrik  berawal  dari  sistem tegangan yang  digunakan  untuk mengoperasikan alat.  Semakin  tinggi  sistem

tegangan yang  digunakan,  semakin  tinggi  pula tingkat  bahayanya.  Jaringan  listrik tegangan  rendah  di

Indonesia mempunyai  tegangan  seperti  yang ditunjukkan  pada  Gambar  1.5.  dan sistem  tegangan  yang

digunakan di Indonesia adalah: fasa-tunggal 220 V, dan fasa-tiga 220/380 V dengan

frekuensi 50 Hz.

Sistem tegangan ini sungguh sangat berbahaya bagi keselamatan manusia.

 

Proses TerjadinyaSengatan Listrik

Ada  dua  cara  listrik  bisa  menyengat tubuh  kita,  yaitu  melalui  sentuhan  langsung dan  tidak  langsung.

Bahaya sentuhan langsung merupakan akibat dari anggota tubuh bersentuhan langsung dengan bagian

yang bertegangan sedangkan bahaya sentuhan tidak langsung merupakan akibat dari adanya

tegangan  liar  yang terhubung  ke  bodi atau  selungkup  alat yang  terbuat  dari logam  (bukan  bagian  yang

bertegangan)  sehingga  bila  tersentuh  akan  mengakibatkan  sengatan  listrik.  Gambar  1.6 memberikan

ilustrasi tentang kedua bahaya ini.

 

1.3.4 Tiga faktor penentu keseriusan akibat sengatan listrik

Ada tiga faktor yang menentukan keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia, yaitu:

1.  besar arus,

2.  lintasanaliran,

3.  lama sengatan pada tubuh.

Besar arus listrik Besar arus yang mengalir dalam tubuh akan ditentukan oleh tegangan dan tahanan

tubuh. Tegangan tergantung sistem tegangan yang digunakan (Gambar 1.5), sedangkan tahanan tubuh

manusia bervariasi tergantung pada jenis, kelembaban/moistur kulit dan faktor-faktor lain seperti ukuran

tubuh, berat badan, dan lain sebagainya.

Tahanan kontak kulit bervariasi dari 1000 k  (kulit kering) sampai 100   (kulit basah).

Tahanan dalam (internal) tubuh sendiri antara 100– 500  .

 

Contoh:

Jika  tegangan  sistem  yang  digunakan adalah  220  V,  berapakah  kemungkinan arus  yang  mengalir  ke

dalam tubuh manusia?

Kondisi terjelek: – Tahanan tubuh adalah tahanan kontak kulit di tambah tahanan internal tubuh,

(Rk)=100  +100  = 200

– Arus yang mengalir ke tubuh: I = V/R = 220 V/200   = 1,1 A

 

Kondisi terbaik: – Tahanan Tubuh Rk= 1000 k

– I = 220 V/1000 k  = 0,22 mA.

 

Lintasan aliran arus dalam tubuh

Lintasan arus listrik dalam tubuh juga akan sangat menentukan tingkat akibat sengatan listrik.  Lintasan

yang  sangatberbahaya  adalah  yang  melewati  jantung,  dan  pusat  saraf  (otak).  Untuk  menghindari

kemungkinan  terburuk  adalah  apabila  kita  bekerja  pada  sistem  kelistrikan,  khususnya  yang  bersifat

ONLINE adalah sebagai berikut:

gunakan topi isolasi untuk menghindari kepala dari sentuhanlistrik,

gunakan  sepatu  yang  berisolasi  baik agar  kalau  terjadi  hubungan  listrik dari  anggota  tubuh  yang lain

tidak mengalir ke kaki agar jantung tidak dilalui arus listrik,

gunakan sarung tangan isolasi minimal untuk satu tangan untuk menghindari lintasan aliran ke jantung

bila terjadi sentuhan listrik melalui kedua tangan. Bila tidak, satu tangan untuk bekerja sedangkan tangan

yang satunya dimasukkan ke dalam saku.

 

Lama waktu sengatan

Lama  waktu  sengatan  listrik  ternyata sangat  menentukan  kefatalan  akibat sengatan  listrik.  Penemuan

faktor  ini  menjadi  petunjuk  yang  sangat  berharga  bagi  pengembangan  teknologi  proteksi  dan

keselamatan  listrik.  Semakin  lama  waktu  tubuh  dalam  sengatan  semakin  fatal  pengaruh  yang

diakibatkannya.

Oleh karena itu, yang menjadi ekspektasi dalam pengembangan teknologi adalah bagaimana bisa

membatasi  sengatan agar  dalam  waktu  sependek  mungkin.  Untuk  mengetahui  lebih  lanjut  tentang

pengaruh  besar dan lama waktu arus  sengatan  terhadap  tubuh gambar  ini  diperlihatkan bagaimana  pengaruh  sengatan  listrik terhadap  tubuh,  khususnya  yang  terkait

 

dengan dua faktor, yaitu besar dan lama arus listrik mengalir dalam tubuh.

 

Arus sengatan pada:

daerah 1 (sampai 0,5 mA) merupakan daerah aman dan belum terasakan oleh tubuh (arus mulai terasa

1-8 mA).

Daerah 2, merupakan daerah yang masih aman walaupun sudah memberikan dampak rasa pada tubuh

dari ringan sampai sedang walaupun masih belum menyebabkan gangguan kesehatan.

Daerah  3 sudah  berbahaya  bagi manusia  karena  akan  menimbulkan kejang-kejang/kontraksi  otot  dan

paruparu sehingga menimbulkan gangguan pernafasan.

Daerah 4 merupakan daerah yang sangat memungkinkan menimbulkan kematian si penderita.

Dalam  gambar  tersebut  juga  ditunjukkan karakteristik salah  satu  pengaman terhadap  bahaya  sengatan

listrik, di mana ada batasan kurang dari 30 mA dan waktu kurang dari 25 ms. Ini akan dibahas lebih lanjut

pada bagian proteksi.

 

Kondisi-kondisi berbahaya

Banyak  penyebab  bahaya  listrik  yang ada  dan  terjadi  di  sekitar  kita,  di  antaranya adalah  isolasi kabel

rusak,  bagian penghantar  terbuka,  sambungan  terminal yang  tidak  kencang Isolasi  kabel  yang  rusak

merupakan akibat dari sudah terlalu tuanya kabel dipakai atau karena sebab-sebab lain (teriris, terpuntir,

tergencet  oleh  benda berat  dll),  sehingga  ada bagian  yang terbuka  dan  kelihatan  penghantarnya atau

bahkan ada serabut hantaran yang menjuntai. Ini akan sangat berbahaya bagi yang secara tidak sengaja

menyentuhnya atau bila terkena ceceran air atau kotoran-kotoran lain bisa menimbulkan kebakaran.

Penghantar  yang  terbuka  biasa  terjadi  pada  daerah  titik-titik  sambungan  terminal  dan  akan  sangat

membahayakan bagi yang bekerja pada daerah tersebut, khususnya dari bahaya sentuhan langsung.

 

Sambungan  listrik  yang kendor  atau tidak  kencang,  walaupun  biasanya  tidak membahayakan  terhadap

sentuhan, namun akan menimbulkan efek pengelasan bila terjadi gerakan atau goyangan

sedikit.  Ini  kalau  dibiarkan  akan  merusak bagian  sambungan  dan  sangat memungkinkan  menimbulkan

potensi kebakaran.

 

a). Perencanaan

Keselamatan  kerja  hendaknya  sudah  diperhitungkan  sejak  tahap  perencanaan  berdirinya  organisasi

(sekolah, kantor, industri, perusahaan). Hal-hal yang perlu diperhitungkan antara lain: lokasi, fasilitas

penyimpanan, tempat pengolahan, pembuangan limbah, penerangan, dan sebagainya.

b) Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur.

•  Menempatkan  barang-barang  ditempat  yang  semestinya,  tidak menempatkan  barang  di  tempat  yang

digunakan untuk lalu-lintas orang dan jalur-jalur yang digunakan untuk penyelamatan kondisi darurat.

•  Menjaga  kebersihan  lingkungan  dari  barang/bahan  berbahaya, misalnya  hindari  tumpahan  oli  pada

lantai atau jalur lalulintas pejalan kaki.

 

c). Pakaian Kerja

• Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali, baju berdasi, baju sobek, kunci/ gelang berantai, jika

anda  bekerja  dengan barang-barang  yang  berputar  atau  mesin-mesin  yang  bergerak misalnya  mesin

penggilingan,  mesin  pintal,  dan  sebagainya  •  Hindari  pakaian  dari  bahan  seluloid  jika  anda  bekerja

dengan bahan-bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar. • Hindari membawa atau menyimpan

di kantong baju barang-barang yang runcing, benda tajam, bahan yang mudah meledak,dan atau cairan

yang mudah terbakar.

 

d). Peralatan Perlindungan Diri

1. Kacamata.  Gunakan  kacamata  yang  sesuai  dengan  pekerjaan yang  anda  tangani,  misalnya  untuk

pekerjaan  las  diperlukan  kacamata  dengan  kaca  yang  dapat  menyaring  sinar  las;  kacamata  renang

digunakan untuk melindungi mata dari air dan zatzat berbahaya yang terkandung di dalam air.

2. Sepatu. Gunakan sepatu yang dapat melindungi kaki dari beban berat yang menimpa kaki, paku atau

benda tajam lain, logam, benda pijar dan asam yang mungkin terinjak. Sepatu untuk pekerja listrik harus

berbahan non-konduktor, tanpa paku logam.

3. Sarung tangan. Gunakan sarung tangan yang tidak menghalangi gerak jari dan tangan. Pilih sarung

tangan dengan bahan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditangani, misalnya sarung tangan untuk

melindungi  diri  dari  tusukan  atau  sayatan, bahan  kimia  berbahaya,  panas,  sengatan  listrik,  atau  radiasi

tentu berbeda bahannya.

 

4. Helm pengaman. Gunakan topi yang dapat melindungi kepala dari tertimpa benda jatuh atau benda

lain yang bergerak, tetapi tetap ringan.

5. Alat perlindungan telinga untuk melindungi pekerja dari kebisingan, benda bergerak, percikan bahan

berbahaya.

6. Alat perlindungan paru-paru, untuk melindungi pekerja dari bahaya polusi udara, gas beracun, atau

kemungkinan dari kekurangan oksigen.

7. Alat perlindungan lainnya, seperti tali pengaman untuk melindungi pekerja dari kemungkinan terjatuh

 

1. 5.  Alat Dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran

 

a). Penaggulangan Kebakaran

• Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala di tempat-tempat yang mengandung bahan

yang mudah terbakar, misalnya di SPBU, di lingkungan hutan, di tempat penyimpanan bahan kimia,

dan sebagainya.

•  Hilangkan  sumber-sumber  menyala  ditempat  terbuka,  seperti  rokok  yang  menyala,  nyala  api,

logam pijar di dekat bejana yang masih mengandung bahan yang mudah meledak, listrik statis yang

bisa menimbulkan percikan bunga api, gesekan benda yang akan menimbulkan panas dan percikan

bunga api.

•  Hindari  awan  debu  yang  mudah  meledak  dengan  membangun pabrik  bebas  debu,  pemasangan

ventilasi yang baik, sehingga aliran debu bisa keluar dengan baik, menjaga lingkungan industri tetap

bersih.



  1. SIMBOL DAN TANDA BAHAYA



  1. Kumpulan rambu-rambu K3 : rambu-rambu peringatan bahaya K3 di tempat kerja yang bermanfaat sebagai manajemen visual di tempat kerja.Rambu Bahaya Anjing Penjaga Rambu Bahaya Area Bahaya Asap Rokok Tembakau Rambu Area Pantauan CCTV Rambu Area Pengelasan Rambu Area Pengisian Aki Rambu Bahaya Arus Deras Rambu Bahaya Atap Mudah Pecah Rambu Bahaya Atap Rendah Rambu Bahaya Badan Terjepit Rambu Bahaya Bahan Berbahaya Rambu Bahaya Bahan Korosif Rambu Bahaya Bahan Mudah Meledak Rambu Bahaya Bahan Penyebab Kanker Rambu Bahay Bahan Radioaktif Rambu Bahaya Kejatuhan Barang Rambu Bahaya Biologi Rambu Bahaya Kebisingan Tinggi Rambu Area Laser Rambu Bahaya Pernafasan Rambu Bahaya Benda Tajam Rambu Bahaya Bahan Beracun Rambu Bahaya Cairan Panas Rambu Bahaya Lalu-lintas Forklift Rambu Bahaya Gas Bertekanan Rambu Hati-Hati Bahaya Rambu Bahaya Kepala Terbentur Rambu Bahaya Hati-hati Ketinggian Lantai Rambu Bahaya Perairan Dalam Rambu Bahaya Medam Magnet Tinggi Rambu Bahaya Bahan Mudah Terbakar Rambu Bahaya Mesin Menyala Otomatis Rambu Bahaya Bahan Oksidator Rambu Bahaya Area Pengangkatan Crane Rambu Bahaya Permukaan Panas Rambu Bahaya Radiasi Rambu Bahaya Tangan Terjepit Rambu Bahaya Terjatuh dari Tangga Rambu Bahaya Listrik Tegangan Tinggi Rambu Bahaya Temperatur Ruangan Rendah Rambu Bahaya Terjatuh Rambu Bahaya Roda Gigi Terbuka Rambu Bahaya Terpeleset Rambu Bahaya Tersandung 

Pentingnya Penerapan K3LH

industrial background

K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup) adalah Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau instansi lain yang memiliki banyak pekerja atau karyawan. Atau definisi k3LH yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan agar karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat secara aman dalam produksinya

K3LH merupakan hal penting dalam membangun industri. Pertumbuhan dan pembangunan industri banyak menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat kerja, dan dampak lingkungan dari adanya industri.

Manfaat dan Tujuan K3LH :

Dengan program K3LH, pekerja dan perusahaan bisa menikmati manfaatnya. Perusahaan akan menjadi lebih bermutu dan sistematis untuk berkembang lebih cepat, dan pekerja menjadi lebih aman, lebih sehat dan nyaman. Jika kenyamanan dalam bekerja bisa terwujud, akan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara para pekerja dan perusahaan tempat mereka bekerja sehingga menghasilkan produk yang maksimal sesuai misi perusahaan.

Tujuan k3LH yaitu:

• Melindungi tenaga kerja/karyawan atas hak keselamatannya, ketika melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup maupun meningkatkan produksi dan produtivitas nasional.

• Memeliharan sumber produksi, agar bisa digunakan secara aman dan juga efisien.

• Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

Agar industri bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat dan baik, maka sistem kerja di setiap industri harus diatur dan dirancang dengan memperhatikan K3LH dan para pekerja. Karena setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memeroleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.

3 Alasan Utama Mengapa Suatu Perusahaan Melaksanakan K3LH yaitu, diwajibkan oleh Undang-undang Tenaga Kerja, Sebahgai Hak asasi manusia, dan Mengurangi beban ekonomi para pekerja

Keuntungan dari penerapan K3LH adalah terciptanya hasil kerja yang optimal, karena suasana kerja yang nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak dan lebih bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil produksi. Perusahaan yang menerapkan program K3LH biasanya mengaplikasikan K3LH di lingkungan perusahaan.

Cara menerapkan K3LH, diantaranya :

• Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety shoes) dan mewajibkan seragam dan sepatu keselamatan tersebut untuk dipakai oleh semua pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan.

• Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan perusahaan. Maksud dari atribut K3LH ini adalah menghindari bahaya atau kesalahan yang bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah memperhatikan kebersihan di lingkungan perusahaan, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan bersih.

• Memisahkan sampah organik (contoh : sampah dari tumbuhan dan kertas) dan bukan organik (contoh : sampah dari plastik).

• Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan mengupayakan para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH supaya para pekerja memahami pengertian K3LH dan menerapkannya.





Sumber : http://herihidayanto28.blogspot.com/2018/08/k3-laboratorium-komputer.html

      http://feruzzy.blogspot.com/2017/08/simbol-simbol-k3lh.html



Comments

Terima kaseh, telah berkomentar, ..semoga bermanfa'at..[^_^]
EmoticonEmoticon