Minggu, 23 Agustus 2020

PERTEMUAN 3 PEMDAS, Pengenalan Variabel

 Setelah anda membaca  artikel ini ↓↓↓ ISI ABSEN DAN QUIZ Ya..


1.3. KEGIATAN BELAJAR 3 PENGENALAN VARIABEL (2 JP) 

Pada pembahasan ini, pembahasan algoritma lebih dititikberatkan pada algoritma khususnya di bidang pemrograman komputer, atau disingkat dengan Algoritma Pemrograman, karena arah penerapan dari algoritma ini adalah untuk membuat aplikasi dengan bahasa pemrograman pada Semester 2 nanti. Seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa dalam algoritma ada input dan output dan proses.

 Keluruhan komponen dirangkai dengan suatu sistematika yang jelas sehingga dapat diikuti oleh pengguna algoritma. Bagimana cara membuat sistematika yang bagus dalam seuatu algoritma, salah satunya adalah dengan penggunaan (pendefinisian) variabel-variabel. 


1.3.1. Tujuan Pembelajaran 

Dengan Kegiatan Belajar ini diharapkan siswa memahami penggunaan variabel dalam suatu algoritma. 


1.3.2. Aktivitas Kegiatan Belajar 

1.3.2.1. Mengamati: 

Perhatikan algoritma berikut. 




1.3.2.2. Menanya 

Buatlah pertanyaan-pertanyaan seperti contoh berikut


  1. Algoritma di atas mempunyai tujuan yang sama yaitu mencari jumlah kuadrat dari dua buah bilangan. Apakah perbedaaan dua algoritma di atas? 

  2. Lebih praktis mana di antara kedua algoritma di atas?

  3. Lebih mudah dipahami mana di antara kedua algoritma di atas?

  4. Jika pada langkah 3 kita harus menghitung C= A2 +B2 -2A-2B+25, bagaimanakah menuliskannya dalam bahasa natural? 

  5. Mengapa perlu menuliskan dalam bentuk A, B, dan C? 


Simbol A, B, dan C disebut dengan variabel. Perbandingan dua buah algoritma di atas menunjukkan manfaat dari penggunaan variabel. Variabel berfungsi menyimpan nilai-nilai yang digunakan selama algoritma dijalankan, baik nilai input output atau nilai lain yang digunakan selama proses algoritma. 


1.3.2.3. Mengumpulkan Informasi/Mencoba 

Dalam algoritma tentu akan membutuhkan input dan menghasilkan output. Input akan diproses dengan menggunakan langkah-langkah menurut aturan tertentu. Misalkan menghitung volume balok, tentu kita sudah mengetahui aturan menghitungnya yaitu Volume=panjang x lebar x tinggi, atau terkadang cukup disingkat V=p x l x t. Dari mana nilai panjang, lebar, dan tinggi? Ya, masukan dari user, artinya panjnag, lebar dan tinggi menyimpan nilai yang dimasukkan oleh user, sedangkan Volume menyimpan nilai hasil perkalian panjang, lebar dan tinggi. Demikian juga pada algoritma di atas, 


Kesemuanya digunakan untuk menyimpan nilai selama algoritma digunakan, yang kemudian disebut sebagai variabel atau peubah. Dalam Kamus Bahas Indonesia variabel diartikan sebagai “sesuatu” yang dapat berubah (dalam hal ini adalah nilainya). Di dunia matematika, variabel diartikan karakter alfabet yang mewakili suatu bilangan yang tidak diketahui (en.wikipedia.org). Di dunia pemrograman, variabel adalah nama simbolik (identifer) yang memuat/berisi informasi atau nilai yang tidak atau belum diketahui, yang disediakan lokasi penyimpanannya pada memori komputer (en.wikipedia.org) 


Jadi variabel adalah suatu nama simbolik, bisa dinyatakan dengan alfabet (huruf) tunggal atau rangkaian huruf, atau rangkaian huruf dan angka atau simbol-simbol, yang akan diberikan informasi atau nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut tidaklah selalu berupa bilangan bisa berupa karakter, rangkaian karakter (string), nilai benar salah (boolean), dan sebagainya yang disebut sebagai tipe data. Dengan menyimpan nilai-nilai pada variabel akan memudahkan kita untuk melakukan operasi, seperti menerapkan rumus, mengganti atau mengubah nilai, dan operasioperasi lain. Penentuan variabel tergantung dengan kebutuhan dari algoritma. 


Tidak ada aturan khusus pemberian nama variabel dalam algoritma, namun demikian memngingat bahwa algoritma ini nantinya diarahkan ke dunia pemrograman, maka digunakan Bab 1 Dasar-dasar Algoritma 29 aturan yang mengarah ke pemberian nama variabel dalam pemrograman. Variabel dapat diberi nama dengan sebuah huruf, atau huruf diikuti huruf lain atau angka atau simbol seperti – atau _. Tidak disarankan memberikan nama variabel diawali dengan bukan huruf, misalkan diawali angka atau simbol lain. Pemberian variabel disarankan sesuai dengan apa yang diwakilinya. Misalkan variabel untuk panjang balok, bisa menggunakan nama variabel, p, atau pjg, atau panjang. Jika ada lebih dari satu balok, bisa menggunakan p1, p2, p3 dan seterusnya. 


Contoh 1 

Tentukan variabel-variabel pada Algoritma mengkonversi suhu dalam derajat Celcius menjadi Farenheit, Reamur, dan Kelvin. Penyelesaian: Variabel bisa melekat pada input, output atau pada proses: Inputnya berupa derajat dalam Celcius, Outputnya adalah derajat dalam farenheit, Reamur dan kelvin. Dengan demikian ada 4 variabel yang harus dibuat mislakan diberi nama suhuCelcius, suhuFarenheit, suhuReamur, dan suhuKelvin. Atau dapat juga disingkat menjadi TC, TF, TR, dan TK, karena kita tahu T untuk temperature, F, R, dan K untuk Celcius, Farenheit, Reamur, dan Kelvin. Apa masih perlu variabel tambhan? Hal ini tergantung apakah TF, TC, dan Tk bisa dihitung langsung dari TC atau perlu variabel lain. Pada kasus ini tidak, variabel sudah cukup. Jadi variabel yang dibutuhkan adalah TC, TF, TR, dan TK 




Contoh 2 

Tentukan variabel-variabel pada Algoritma menentukan kelulusan seorang murid ketika ujian nasional (UAN). Algoritma ini membutuhkan input berupa nama anak, nilai matematika, nilai bahasa indonesia dan nilai bahasa Inggris. Anak dinyatakan lulus jika rata-ratanya lebih dari 60. Outputnya adalah status=LULUS atau Belum LULUS. 


Penyelesaian: Dari uraian algoritma yang dibuat, diperlukan nama murid, atau bisa dibuat variabelnya adalah Nama, kemudiannilai matematika, bahasa indonesia dan bahasa inggris dijadikan variabel Nilai_Mat, Nilai_BInd, dan Nila_BInggris. Untuk mengetahui kelulusan harus dihitung nilai rata-rata, sehingga rata-rata dijadikan sebuah variabel dengan nama Rerata. Outputnya adalah status yang juga dapat menjadi variabel. Jadi variabel yang dibutuhkan terdiri dari: Nama, Nilai_Mat, NiliaBInd, Nilai_Binggris, Rerata, dan Status. 

Contoh ini menunjukkan bahwa variabel tidak hanya digunakan untuk menampung input dan output saja, tapi semua yang diperlukan dalam proses algoritma. Meskipun yang menjadi output adalah status, tapi dalam proses memerlukan nilai rata-rata, maka rata-rata juga merupakan variabel yang didefinisikan oleh algoritma. 


Contoh 3 

Tentukan variabel-variabel pada Algoritma untuk menentukan berat badan maksimum dari 40 Siswa kelas X. 


Penyelesaian: 

Pertama lihat inputnya terlebih dahulu. Yang akan dicari maksimumnya adalah berat badan 40 anak kelas X. Apakah ini berarti setiap anak mempunyai variabel sendiri-sendiri. Bolehkah memberi nama variabel berat1, berat2, berat3, danseterusnya hingga berat40? Pada prinsipnya boleh-boleh saja, namun cara ini sangatlah tidak efektif. Dengan 40 data saja adamenempuh 40 variabel, bagaimna jika 100 data, atau lebih, atau bagaimna jika banyaknya anak tidak pasti, tentukeseluruhan data berat badan dengan kita akn kesulitan dalam memberikan variabel yang sesuai dengan jumlah input. Bisakah kita mewakili 40 data tersebut dengan hanya satu variabel saja, misalkan dataBeratBadan. Jawabnya, iya bisa dengan syarat variabel dataBeratBadan harus mampu menampung semua data input, dan dapat diolah untuk menghasilkan berat badan maksimum. 


Perlukan algoritma tersebut menggunakan variabel untuk menampung nama? Jika kita lihat dari perintahnya, sepertinya tidak, karena yang dibutuhkan adalah berat badan maksimum. Sheingga variabel berikutnya yang harus ada adalah berat badan maksimum atau dituliskan nama variabelnya adalah beratMax. 


Jadi dapat disimpulkan bahwa pada Algoritma ini diperlukan vaiabel dataBeratbadan dan beratmax.

 Catatan: semua nama variabel yang ada pada contoh boleh diganti dengan nama lain, asalkan tidak jauh dari makna sesungguhnya dari variabel tersebut 





sumber: lupa
Comments

Terima kaseh, telah berkomentar, ..semoga bermanfa'at..[^_^]
EmoticonEmoticon